Resensi Buku Deadly Train – Hantu Kereta Bintaro
Judul:
Deadly Train – Hantu Kereta Bintaro
Penulis:
Lonyenk Rap
Penerbit:
MediaKita
Kota
Terbit: Jakarta
Isi:
200 halaman
Terbit:
2014
ISBN:
9797944735
Rating:
4.0/5.0
Sinopsis
Berawal
dari kecelakaan maut kereta api di Bintaro, cerita dimulai. Efri, tiba-tiba
dapat melihat makhluk-makhluk dengan wujud yang mengerikan. Judith, hanya bisa
berteriak histeris, saat sosok-sosok menyeramkan itu menghampirinya. Begitu
juga Leony, yang berusaha mencari jalan pulang dengan dituntun seorang nenek
berwajah pucat, yang menginginkan kematiannya.
Apa
hubungan ketiganya? Mengapa selalu muncul sosok gadis bernama Kimaris di
kehidupan Efri, pemuda bernama Maritz di kehidupan Judith, dan Eyang Imar di
kehidupan Leony? Mengapa ketiga sosok misterius itu memiliki sikap dan gelagat yang
serupa?
Akhirnya,
di lintasan rel Bintaro ketiganya bertemu, menanti sebuah gerbong, yang akan
mengantarkan mereka pada jawaban dari semua misteri tersebut.
Ulasan
Kisah
dimulai ketika rojak mendengar suara anak – anak kecil yan bermain di lintasan rel
Bintaro. Namun, anehnya ketika Rojak menanyakan suara – suara itu pada teman –
teman sepangkalan ojeknya mereka tidak mendengar apa yang Rojak dengan.
Akhirnya Rojak memutuskan untuk pulang kerumahnya melewati rel kereta Bintaro.
Konon, kabarnya ketika sesorang mendengar suara anak – anak kecil bermain di
rel kereta Bintaro akan terjadi musibahh seperti kecelakaan kereta api.
Efri,
Judith, Leony merupakan korban dari kecelakaan kereta api Bintaro yang terjadi pada
senin itu. Mereka merupakan korban “istimewa” yang akan diceritakan
perjalanannya menuju peristirahatan masing – masing dengan berbagai tantangan
ataupun masalah tersendiri. Sementara itu, masyarakat seiktar seperti Mpok Ratmi,
Rojak dan teman – teman ojek pangkalan yang mangkal di sekitar rel kereta
Bintaro juga mendapat gangguan dari makhluk tak kasat mata yang merupakan korban
kecelakaan kereta.
Kelebihan
Pemilihan diksi pada buku membuat pembaca dapat merasakan ketegangan yang dialami oleh para tokoh. Selain itu, tokoh dalam buku diceritakan satu persatu dari sudut pandang mereka sehingga pembaca dapat mengerti keadaan yang dialami oleh masing – masing tokoh.
Kekurangan
Cerita
dari berbagai sudut pandang membuat pembaca bingung pada beberapa bagian dalam
novel karena dalam satu bab bisa memuat beberapa cerita yang diceritakan dalam sudut
pandang beberapa tokoh.
No comments:
Post a Comment