Saturday, August 3, 2024

Resensi Novel Memoar Marla

Resensi Novel Memoar Marla - Safira Hapsari


Identitas Buku

Judul: Memoar Marla (Surat-surat dari perempuan yang sudah mati)
Penulis: Safira Hapsari 
Penerbit: PT Elex Media Komputindo 
Tahun Terbit: 2019 
Isi: 394 halaman 
ISBN: 978-623-00-0933-4 
Rate: 4.0/5.0


Blurb

Marla Wijaya bunuh diri di acara Prom Night!

Lima tahun setelah kejadian tersebut, sepucuk surat teror tanpa nama mampir di kotak pos Claudia. Bersamaan dengan itu, undangan di grup WhatsApp SMA untuk menghadiri peringatan lima tahun kematian Marla muncul. 
Claudia dipaksa kembali mengenang memorinya bersama Marla yang sudah lama dia tutup rapat. Marla bukan teman dekatnya di sekolah, tetapi sehari sebelum kematian gadis itu, Caludia mengabaikannya.

Rasa bersalah kembali menghantamnya. Dibantu kedua sahabatnya, Kenzo dan Alva, Claudia berusaha mengungkap siapa sosok yang telah menerornya selama ini sebelum hari peringatan itu tiba.
Berbagai nama dari masa SMA mereka muncul sebagai tersangka, dan fakta-fakta yang muncul membuatnya mulai mempertanyakan aapa surat-surat itu benar-benar dikirim oleh perempuan yang sudah mati, attau...
Apa semua ini memang salahnya?


Ulasan

Memoar marla menceritakan tentang kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswi SMA pada malam porm night. Setelah kejadian bunuh diri tersebut, Claudia salah satu teman Marla mendapati kiriman berupa potongan-potongan diary dari Marla. Alva dan Kenzo yang merupakan kedua sahabat Claudia, berniat untuk membantu Claudia untuk memecahkan misteri teror dari potongan diary yang dikirim secara terus menerus kepada Claudia.


Kelebihan 

Cerita mengenai misteri kematian Marla sangat seru untuk dibaca tuntas, ceritanya ringan namun tetap membuat penasaran pembacanya. Plot cerita yang ditulis sangat rapi, gaya penulisan dalam novel sangat mudah dipahami sehingga pembaca dapat membayangkan suasana yang diahadapi Claudia dengan teror-teror yang menghantuinya. Meskipun genrenya misteri, namun ada cerita tipis tentang persahabatan, dan percintaan yang dialami oleh tokohnya sehingga ada intermezzo ditengah cerita misteri ini.


Kekurangan

Sebagai pembaca, menurut opini pribadi alur cerita Memoar Marla pada awal-awal bab sangat lamban, sehingga merasa bosan, namun penulis dapat mengemas ceritanya menarik sehingga mampu membuat penasaran walaupun diawal cerita sangat lamban. Ada beberapa pada bagian novel yang salah ketik. Selain itu, pada bagian penyelesaian konflik sangat singkat dan kurang sedikit detail sehingga sebagai pembaca masih penasaran tentang penyebab konflik tersebut.


No comments:

Post a Comment